Shirathal mustaqim

Berkata Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin: “Sesungguhnya Allah itu Azali. yaitu tidak ada konsep awal dan akhir padanya. Dan Allah tidak bertempat, Allah Maha Suci. Allah bukan benda yang tersusun dari jauhar (unsur dari materi yang tidak dapat dibagi lagi)”.

Seandainya Allah itu boleh diyakini sebagai benda, maka sangatlah pantas pula jika Matahari, bulan dan makhul lainnya sebagai Tuhan juga. Allah tidak menyerupai benda, begitu pun benda tidak ada yang menyerupai Allah. Sangatlah tidak mungkin antara pencipta dan yang diciptakan ada keserupaan.

Pemahaman yang seperti ini tidak dilarang oleh Para Ulama salaf. Yang dilarang oleh mereka adalah Pemahaman yang diyakini oleh orang-orang ahli bid’ah seperti para kaum musyabbihah dan seluruh kaum yang melenceng dari Rasulullah dan Para Sahabat nabi yang mana mereka terpecah menjadi 72 gol. Dari Abu Hurairah berkata Rasulullah bersabda: “Pecah kaum yahudi menjadi 72 gol. dan pecah kaum nasrani 72 golongan kemudian juga terpecah umatku menjadi 73 golongan. semuanya ada pada neraka kecuali dhanya 1 golongan, yaitu Al-Jama’ah (Ahlussunnah wal jama’ah), Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban.

jauh sebelum Imam Al-Maturidi dan Asy’ari itu sudah ada pembahasan mengenai ilmu kalam. Seperti Imam Abu hanifah yang sudah menulis tentang ilmu ini dalam 5 risalah.

Perlu diketahui bahwa orang yang ilmu Ushuliahnya (Aqidah) tidak beres, maka semua ibadahnya akan sia-sia belaka.

Sahabat Ali berkata, Hindarkan dirimu dan keluargamu dari api neraka, hal ini mengendung arti bahwa diri dan keluarga harus dibekali oleh ilmu aqidah yang benar. Yaitu,  mengetahui apa yang diwajibkan oleh Allah atau apa yang ditentukan oleh Allah untuk dilaksanakan dan  apa yang ditentukan oleh Allah untuk tidak dilakukan.

Oang yang menyerupakan Allah dengan sesuatu, maka ibadahnya sia-sia (tidak sah). Karena dia menyembah sesuatu yang dia hayalkan atau disangkakannya, sedang Allah mustahil untuk dibayangkan.

Apapaun yang terlintas di dalam fikiran tentang Allah, maka itu bukanlah Allah.

Rasulullah ditanya tentang permulaan dunia, dan beliau menjawab: “yang Ada adalah Allah yang tidak ada permulaan. Dan tidak ada sesuatu apapun kecuali Allah. ‘Arsy Allah ada di atas air. Allah menentukan atas segala sesuatu atas makhluknya pada lauhul mahfudz, kemudian Allah ciptakan langit dan bumi.

Tidak boleh diyakaini  bahwa Alam ini adalah pancaran dari Allah. dalah hal ini teory emanasi adalah teory yang sesat.

Makhluk itu adalah segala sesuatu yan diadalakan oleh Allah dari tidak ada menjadi ada, dan tanpa bahan.

Wallahu a’lam bisshowab.